12 April 2006

Placenta-previa: Plasenta bisa pindah?

Placenta kok bisa jalan-jalan ya Bu ? Aneh bener hehehe ... Ini topik menarik sejak saya kuliah dulu.

Secara sederhana, rahim berbentuk segitiga terbalik, atau bisa juga dibayangkan seperti daun waru (clover) terbalik dengan tangkai di bawah. Bagian "tangkai" ini berbentuk seperti tabung atau corong (dikenal sebagai leher rahim) dengan ujung terbuka (dikenal sebagai mulut rahim).

Normalnya plasenta terletak di bagian fundus (bagian puncak/atas rahim), bisa agak ke kiri atau ke kanan sedikit, tetapi tidak sampai meluas ke bagian bawah apalagi menutupi jalan lahir.

Patokan jalan lahir ini adalah ostium uteri internum (disingkat OUI, yaitu mulut rahim bila dilihat dari bagian dalam rahim). Kalau dilihat dari luar - dari arah vagina - disebut ostium uteri eksterum.

Placenta-previa artinya "plasenta di depan" (previa=depan). Artinya, plasenta berada lebih "depan" daripada janin yang hendak keluar. Angka kejadiannya sekitar 3-6 dari 1000 kehamilan.

Terhadap jalan lahir ada 4 kemungkinan jenis plasenta previa :

1. Placenta previa totalis, bila plasenta menutupi seluruh jalan lahir. Pada posisi ini, jelas tidak mungkin bayi dilahirkan per-vaginam (normal/spontan/biasa), karena risiko perdarahan sangat hebat.

2. Placenta previa partialis, bila hanya sebagian/separuh plasenta yang menutupi jalan lahir. Pada posisi inipun risiko perdarahan masih besar, dan biasanya tetap tidak dilahirkan melalui per-vaginam.

3. Placenta previa marginalis, bila hanya bagian tepi plasenta yang menutupi jalan lahir. Bisa dilahirkan per-vaginam tetapi risiko perdarahan tetap besar.

4. Low-lying placenta (plasenta letak rendah, lateralis placenta atau kadang disebut juga dangerous placenta), posisi plasenta beberapa mm atau cm dari tepi jalan lahir. Risiko perdarahan tetap ada, namun bisa dibilang kecil, dan bisa dilahirkan per-vaginam dengan aman, asal hat-hati.

(kadang dokter memperkirakan risiko perdarahan sehingga dibutuhkan persiapan darah transfusi pada persalinan. Silakan baca ulang tentang mendapatkan persiapan darah transfusi ini di topik "mengapa darah transfusi terlambat").

Diagnosa ini mulai dipastikan sejak kira-kira umur kehamilan 26-28 minggu, dimana mulai terbentuk SBR (Segmen Bawah Rahim). Dengan terbentuknya SBR, leher rahim yang semula masih berbentuk seperti corong (lihat gambar di pojok kanan atas), akan mulai memipih, untuk nantinya saat menjelang persalinan mulai membuka (sudah biasa mendengar "pembukaannya sudah berapa cm" begitu kan?)

Dari perubahan inilah bisa terjadi plasenta "berpindah" atau lebih tepatnya bergeser secara relatif menjauhi jalan lahir, seolah-olah bergerak ke atas. Itulah sebabnya, sebelum masuk trimester terakhir, sekitar 28 minggu/7 bulan, dibiarkan saja dulu asal tidak terjadi perdarahan yang tidak bisa dikendalikan. Diharapkan nanti setelah 7 bulan, beruntung bisa "pindah" ke atas seperti penjelasan sebelumnya.

Tentu saja, penilaian paling optimal dan menentukan adalah saat mendekati persalinan, untuk memastikan benar-benar dimana posisi plasenta. Itulah mengapa, keputusan cara persalinan bisa berubah di menit-menit terakhir.

Begitu pula, jangan lantas menyebut bahwa diagnosa placenta-previa pada usia kehamilan muda dianggap "positif palsu". Setelah membaca tulisan ini, sudah tahu bukan mengapa demikian?

Apa sih sebabnya terjadi kelainan tempat plasenta ? Bisa karena kelainan bawaaan pada bentuk rahim, adanya tumor rahim, atau bekas operasi sebelumnya yang meninggalkan jaringan parut di rahim. Bisa sebabnya faktor rahim : kehamilan ganda/kembar, ada kelainan bawaan rahim. Tidak ada hubungannya dengan saat hamil naik turun tangga atau banyak jungkir balik misalnya.

Tindakan ditentukan oleh jenis plasenta previanya. Biasanya ditunggu sampai sekitar 7 bulan untuk memastikan benar dimana posisi plasenta. Karena itu, walau Ibu hamil tidak "nungging", kalau dasarnya memang bukan tipe previa ya tetap akan "bergeser" ke atas.

Risiko dari kelainan posisi ini, paling utama tentu perdarahan. Perdarahan bisa terjadi menjelang/saat persalinan. Ini dihindari/diantisipasi dengan penentuan cara persalinan operatif.

Bisa terjadi perdarahan saat mulai terjadi pembentukan segmen bawah rahim, dimana ada bagian plasenta yang "robek" oleh pergeseran jaringan di sekitar mulut rahim. Bila ini terjadi, yang terganggu adalah kesejahteraan janin, dan bisa juga memicu persalinan prematurus.

Bisa juga terjadi perdarahan oleh tekanan kepala janin saat mulai memasuki segmen bawah rahim sebagai persiapan menuju persalinan.

Apa yang menjadi faktor risiko plasenta-previa?

1. Wanita lebih dari 35 tahun, 3 kali lebih berisiko.
2. Multiparitas, apalagi bila jaraknya singkat. Secara teori plasenta yang baru berusaha mencari tempat selain bekas plasenta sebelumnya.
3. Kehamilan kembar.
4. Adanya gangguan anatomis/tumor pada rahim sehingga mempersempit permukaan bagi penempelan plasenta.
5. Adanya jaringan parut pada rahim oleh operasi sebelumnya. Dilaporkan, tanpa jaringan parut berisiko 0,26%. Setelah bedah sesar, bertambah berturut-turut menjadi 0,65% setelah 1 kali, 1,8% setelah 2 kali, 3% setelah 3 kali dan 10% setelah 4 kali atau lebih.
6. Adanya endometriosis (adanya jaringan rahim pada tempat yang bukan seharusnya, misalnya di indung telur) setelah kehamilan sebelumnya.
7. Riwayat plasenta previa sebelumnya, berisiko 12 kali lebih besar.
8. Adanya trauma selama kehamilan.
9. Kebiasaan tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol.

Selain placenta previa, ada juga perdarahan akibat solusio plancentae. Terjadi bila penempelan plasenta di tempat yang normal tetapi terlepas dari dinding rahim. Penyebab terlepas bisa karena perubahan anatomis/tumor pada rahim, karena tali plasenta pendek sehingga tertarik oleh gerakan janin, atau karena daya dukung plasenta memang sudah sangat berkurang, sehingga rapuh.

Akibatnya terjadi perdarahan. Secara mudah, pada placenta previa perdarahan tidak diikuti nyeri perut. Tetapi pada solusio plasenta, perdarahan diikuti nyeri perut yang hebat.

Karena itu, posisi plasenta adalah salah satu hal yang penting diperiksa saat menjalani USG. Ini lebih penting daripada soal apa jenis kelaminnya (bukan berarti nggak boleh lho ya nanya jenis kelamin, hanya rasional dong, mana yang lebih penting seharusnya didahulukan).

Salam hangat untuk janin Anda ...

7 comments:

Anonymous said...

waktu hamil anak pertama sya juga mengalami plasenta previa dok. Alhamdulillah,anak saya bisa lahir normal per-vagina.infonya bermanfaat sekali dok.thx

Anonymous said...

Saya hamil anak kedua, anak pertama sungsang dan caesar karena tidak juga lahir pada waktunya. Kali ini, kehamilan saya didiagnosa dokter terdapat myoma subserosa pada kehamilan 3 bulan, namun 2 bulan setelah itu di USG kembali dinyatakan tidak ada. Saya mondok 2 kali di RS karena kram, batuk2 dan hampir keguguran, mungkin efek psikologis pada saat itu. Tapi saat ini saya baik-baik saja, hanya saja pada kehamilan bulan ketujuh ini berat badan saya hanya naik 4.5 kg, padahal saya sudah berusaha makan lebih banyak dan berkualitas, oh ya, terkadang keluar cairan dari vagina, pernah berwarna coklat tua, tapi lebih sering berwarna terang. Mohon sarannya, dokter, terima kasih.

bubu said...

Salam dokter Tonang. bermanfaat sekali info plasenta previa ini, thanks alot.

saat ini kehamilan saya memasuki minggu ke 33. 2 hari yg lalu saya menjalani USG, melihat posisi baby & internal apaaa gitu istilahnya. saya kaget ketika dokter di royal women hospital (sekarang saya sedang bermukim di melbourne) menyatakan kalau posisi kepala bayi sudah di bawah, tapi plasentanya menutupi jalan keluar. ini berarti saya termasuk dlm jenis plasenta previa totalis kan dok? dan dokternya bilang ada kemungkinan/it's likely that proses melahirkan dilakukan mll jln caesar, menghindari resiko bleeding. tadinya saya sedih, saya pikir mungkin saya kurang exercises or it's given like that, kemudian saya berbesar hati dg menyadari bahwa dokter pasti tahu yg terbaik bagi saya & the unborn baby (alhamdulillah suami saya support bgt dok, menenangkan), selain itu saya jg mulai cari2 info ttg plasenta previa.

next week saya ada appointment dg obstetrician, mungkin saya akan disarankan lg menjalani USG pd minggu terakhir menjelang melahirkan. membaca info ini di blog dokter Tonang, saya jd agak tenang, artinya saya ga perlu khawatir lg hrs ngapain dg keadaan saya sekarang, takut saya n the baby mlh stress :) (saya sll berpikir semoga posisi plasenta ini bs berubah ke atas sebelum saya melahirkan :)..), bleedingnya itu lho dok yg bikin was2. sekali lg, terima kasih infonya dok. klo ada saran dr dokter ttg kondisi saya, saya sangat berterima kasih. salam..

Anonymous said...

Dear All,

Saat ini usia kandunganku berumur 28 minggu, dan ini adalah pengalaman pertamaku untuk hamil. Pada usia kandunganku 23 minggu aku mengalami flek kecil di kantor, karena panik teman2 membawaku ke RS dan ternyata harus dirawat selama 3 hari disana. Dan selanjutnya aku diagnosa plasenta previa.

Aku sempat sedih dan stress juga, dan puncaknya ya pada saat ini, dimana aku mengalami perdarahan untuk kedua kalinya dan lebih parah lagi darah yang keluar jauh lebih banyak dari kasus pertama. Sempat down karena kondisi aku saat ini.

Menyenangkan sekali setelah membaca artikel ini bahwa ada kasus yang bisa melahirkan normal dan bayi sehat. Memang sih, aku sudah coba minta pendapat Obsgyn2 lain, dan pendapat mereka tetap sama, yaitu mereka tetap belum bisa mem-vonis cara terbaik untuk persalinanku nanti sampai dengan usia kandungan 8 bulan (normal or caesar).

Bagi saya yang baru pertama kali "mencoba" jadi ibu, saya akan melakukan apapun agar bayi saya selamat dan sehat, event di-Caesar atau wagina saya dimasukan berbagai alat (seperti pada pemeriksaan yang dilakukan dokter pada kasus flek pertama saya). Tapi saya rasa dukungan dari sesama Ibu yang senasib dan berpengalaman akan kasus ini juga sangatlah penting. Jadi, terima kasih untuk Mommy-mommy yang sudah share disini, dan khususnya untuk Dokter Tonang yang bisa memberi penjelasan senyaman mungkin.

Akhir kata, mohon doa Mommy semua agar saya and my baby bisa melewati semua ini tanpa ada rasa tertekan lagi.


Cheers,

Ika

Anonymous said...

Dokter, saya hamil anak ke-3.Usia kehamilan saya 6,5.5hari yg lalu saya mengalami pendarahan, tidak terlalu banyak tapi sempat membuat saya cemas dan takut.Dari hasil USG dokter bilang kalo placenta menutup jalan lahir. Tapi saya tdk tau jenis placenta-previa yg mana. Dokter cuma bilang, tunggu saja sampe kira2 usia kandungan 8bln, kalo nggak naik ya kemungkinan harus operasi.
Ada yg ingin saya tanyakan dok, dulu saya pernah operasi mengambil spiral di perut(translokasi) kira2 3th yang lalu sebelum kehamilan anak kedua. Apa itu juga bisa mempengaruhi?
Lalu apa yang sebaiknya saya lakuka sekarang Dok?mohon sarannya.makasih.

FSW said...

Dokter, terimakasih atas penjelasan yang bermanfaat ini. Kebetulan saya sdang mengandung anak pertama dalam usia kandungan 3 bulan. ketika kemarin di USG, terlihat posisi placenta di bawah (placenta previa). Informasi yang Dokter berikan bisa membesarkan hati saya dan mungkin para calon ibu lain yang sdang mengalami demikian.
Namun ada yang saya mau tanyakan, apakah ada kemungkinan saya juga akan mengalami pendarahan akibat hal ini? Dan apakah ada langkah2 khusus yang bisa membuat placenta bisa bergerak ke atas? Atau hal itu akan bergerak dengan sendirinya?
Lalu dengan usia kandungan yang terbilang masih muda ini, jadi ada kemungkinan placenta akan segera berpindah ke posisi normal di atas, dan janin akan tetap sehat dan kuat sehingga saya bisa melakukan persalinan sesuai prediksi +/- 38-40 mgg?
Terimakasih dokter.

FSW said...

Dokter, terimakasih atas penjelasan yang bermanfaat ini. Kebetulan saya sdang mengandung anak pertama dalam usia kandungan 3 bulan. ketika kemarin di USG, terlihat posisi placenta di bawah (placenta previa). Informasi yang Dokter berikan bisa membesarkan hati saya dan mungkin para calon ibu lain yang sdang mengalami demikian.
Namun ada yang saya mau tanyakan, apakah ada kemungkinan saya juga akan mengalami pendarahan akibat hal ini? Dan apakah ada langkah2 khusus yang bisa membuat placenta bisa bergerak ke atas? Atau hal itu akan bergerak dengan sendirinya?
Lalu dengan usia kandungan yang terbilang masih muda ini, jadi ada kemungkinan placenta akan segera berpindah ke posisi normal di atas, dan janin akan tetap sehat dan kuat sehingga saya bisa melakukan persalinan sesuai prediksi +/- 38-40 mgg?
Terimakasih dokter.